Friday, March 25, 2011

Sejarah Tae Kwon Do II

Sejarah Taekwon-Do dimulai ketika restorasi Meiji dimulai di Jepang. Jepang yang tadinya adalah negara tertutup di paksa untuk membuka negaranya bagi dunia luar oleh Commodore Perry dari Amerika. Jepang kemudian menjadi negara maju dengan masuknya kebudayaan barat ke Jepang. Tahun 1894 Jepang mengalahkan China dan Rusia , kemudian ditahun 1910 menduduki semenanjung Korea. Korea dijajah oleh Jepang selama 35 tahun sampai akhir perang Dunia ke dua tahun 1945.
Pada tanggal 9 November 1918 Choi Hong Hi lahir. Ketika masih kecil orang-tua Choi mengirimnya untuk belajar kaligrafi kepada master Han Il Dong yang juga dikenal sebagai guru seni beladiri kuno Korea Taek Kyon. Mr Han juga mengajarkan Taek Kyon kepada Choi Hong Hi untuk menguatkan tubuh Choi yang lemah dan sering sakit-sakitan .
Pada tahun 1937 Choi dikirim ke Jepang untuk belajar kebudayaan barat. Di Kyoto ia mempelajari Karate dibawah bimbingan Master Guchin Funagoshi, pendiri aliran Shotokan. Ia mencapai tingkatan sabuk hitam Dan 2 dan mulai mengajar Karate di YMCA Tokyo.
Pada akhir tahun 1942, banyak mahasiswa Korea di Jepang yang dipaksa menjadi tentara Jepang untuk dikirim ke medan perang. Choi dipaksa masuk ketentaraan Jepang dan dikirim ke Seoul Korea untuk dididik latihan dasar. Kemudian ketika ia ditempatkan di Pyong Yang ia ditangkap oleh tentara Jepang karena merencanakan untuk memberontak dan bergabung dengan gerakan bawah tanah Tentara Pembebasan Korea yang ingin mengusir pendudukan Jepang di Korea. Selama di penjara ia melatih dan mendalami ilmu beladiri yang dipelajarinya ( Taek Kyon dan Karate ) , teman satu sel dan teman penjara lainnya yang tertarik kemudian menjadi muridnya dan akhirnya seluruh halaman penjara menjadi tempat latihan.
Tiga hari sebelum hukuman mati atas Choi dilaksanakan, pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang kalah perang dan pendudukan Jepang atas Korea berakhir. Choi dibebaskan dan bergabung dengan militer Korea yang baru dibentuk .
Pada awal karir militernya ditahun 1946 ia ditunjuk untuk memimpin ‘Resimen keempat’ di kota Kwang Ju. Di kota ini organisasi Kepolisian jauh lebih maju dari ketentaraan, petugas polisi lebih berkuasa dari tentara. Karena itu untuk manaikkan moral dan mental tentaranya Choi mengajarkan ilmu beladiri Tang Soo (yang nantinya menjadi cikal bakal taekwon_do) sebagai bagian dari latihan resimen Kwang Ju.
Tahun 1947 Choi dipromosi menjadi Kapten, kemudian diangkat menjadi mayor pada tahun 1948. kemudian ia ditunjuk sebagai pimpinan logistik dan dipindah ke Seoul. Di Seoul Choi mengajar beladiri di Sekolah Polisi Militer Amerika, beladiri inilah yang dikemudian hari ia beri nama Taekwon-Do. Pada akhir tahun 1848 pangkatnya dinaikkan menjadi letnan kolonel.
Pada tahun 1949 Choi dipromosi menjadi Kolonel dan ditugaskan untuk belajar di sekolah militer di Amerika Serikat. Choi memperkenalkan Tang Soo kepada publik di Amerika. Pada tanggal 23 Juni 1950, dua hari sebelum perang Korea pecah Choi diwisuda dan kembali ke Korea.
Ia mendapat tugas untuk mendirikan Sekolah Pendidikan Perwira. Master Lee Won Kuk pendiri Chung Do Kwan menemui Choi dan menyerahkan kepemimpinan Chun Do Kwan kepadanya. Tahun 1951 Choi dipromosi menjadi Brigadir Jendral.
Pada bulan September 1953 General Baek Sun Yub, Kastaf Angkatan Bersenjata Korea meminta Choi untuk mendirikan divisi infanteri ke 29 yang disebut “Fist Division” atau “Ik Keu Division”. General Choi lalu merekrut Master Nam Tae Hee dan Master Han Cha Kyo untuk membantunya melatih para tentara dengan ilmu beladiri Tang Soo.
Pada perayaan hari ulang tahun pertama Fist Division di tahun 1954, Presiden Korea Seung Man Rhee yanh hadir pada perayaan tsb. sangat terkesan menyaksikan demontrasi Tang Soo dan mengira bahwa itu adalah Taek kyon. Presiden Rhee memerintahkan agar semua tentara Korea dilatih Taek Kyon. Choi Hong Hi menjelaskan kepada prseiden Rhee bahwa Tangsoo tidak sama dengan taek kyon. Ia kemudian mendirikan Oh Do Kwan dan memerintahkan agar master Nam Tae Hee melatih semua tentara Korea dengan Tang Soo. Pada akhir tahun 1954 Choi dipromosi menjadi mayor jendral.
Setelah 9 tahun lamanya mengadakan riset akhirnya pada tahun 1955 Choi Hong Hi memperkenalkan nama Taekwon-Do sebagai seni beladiri Korea. Ketika nama Taekwon-Do diajukan kepada presiden Rhee awalnya presiden menolak dan tetap menginginkan nama Taek Kyon. Namun setelah dijelaskan bahwa Taekwon-Do adalah seni beladiri baru yang sangat berbeda dengan Taek kyon maupun Tang Soo, akhirnya presiden Rhee setuju dengan nama Taekwon-Do dan memerintahkan agar semua tentara korea dilatih Taekwon-Do.
Pada akhir musim semi tahun 1959, Choi mengundang para pimpinan aliran besar beladiri yang ada di Korea datang kerumahnya, No Byung Jik mewakili aliran Song Moo Kwan; Yoon Kwee Byung dari Ji Do Kwan; Lee Nam Suk dari Chang Mu Kwan; dan Hwang Ki mewakili Moo Duk Kwan ; dan Generla Choi sendiri mewakili Oh Do Kwan dan Chung Do Kwan. Akhirnya semua pemimpin setuju untuk menggunakan nama Taekwon-Do sebagai seni beladiri nasional Korea menggantikan semua nama aliran yang ada dan Korea Taekwon-Do Association (KTA) akhirnya terbentuk dan General Choi Hong Hi terpilih sebagai presiden.
Sebelumnya pada tahun 1957 presiden Vietnam Go Din Dien sewaktu berkunjung ke Korea sangat terkesan dengan demonstrasi team Taekwon-Do yang dipimpin oleh General Choi. Ia mengundang Team Taekwon-Do Korea ke Vietnam, ratusan ribu orang menyaksikan demontrasi Taekwon-Do. Kemudian secara resmi di tahun 1962 pemerintah Vietnam meminta kepada pemerintah Korea untuk mengirimkan grup instruktur Taekwon-Do untuk melatih pasukan Vietnam dan masyarakat umum. Grup instruktur pertama ke Vietnam dipimpin oleh Mayor Nam Tae Hee.
Pada perjalanan pulang ke Korea, team Taekwon-Do mampir di Taipei, Republik China. Ia mengadakan demonstrasi Taekwo-Do yang mendapat sambutan luar biasa mengalahkan populeritas Kungfu. Demonstrasi dihadiri oleh para pejabat tinggi China termasuk Chiang Kyun Kuk , putra presiden Chiang Kai Sek. Kemudian pada kunjungan kenegaraan berikutnya tahun 1967, PM Korea Jung Il Kwon diminta oleh presiden China, Chiang Kai Sek, agar mengirimkan instruktur Taekwon-Do untuk melatih tentara China.
Pada tahun 1960 ketika General Choi berada di Texas Amerika, ia mengunjungi Jhoon Rees Karate Club di San Antonio, mengubahnya menjadi Taekwon-Do. Jhoon Rhees menjadi instruktur Taekwon-Do pertama di Amerika, dan Taekwon-Do berkembang dengan cepat di Amerika Serikat.
Pada bulan Mei 1961 terjadi perebutan kekuasaan di Korea. General Park Chung Hee menjadi presiden Korea. Th 1962 Choi Hong Hi ditunjuk sebagai duta besar Korea di Malaysia. Ia memperkenalkan Taekwon-Do kepada masyarakat Malaysia dan pada tahun 1963, PM Malaysia Tengku Abdurahman meminta General Choi untuk mengadakan demonstrasi Taekwon-Do pada perayaan hari kemerdekaan Malaysia yang disiarkan keseluruh negeri dan juga negara tetangga. Taekwondo mendapat sambutan luar biasa dan menyebar di Asia Tenggara. Taekwon-Do masuk ke Indonesia melalui kota Medan .
Th 1965 Choi kembali ke Korea dan kembali memimpin Korea Taekwon-do Association. Ia mengambil pensiun sebagai jendral berbintang dua. Ia menyelesaikan 20 dari 24 Tul dan menciptakan teknik-teknik dasar dan jurus untuk penerbitan textbook Taekwon-Do dalam bahasa Inggris. Pada tanggal 22 Maret 1966 General Choi Hong Hi membentuk International Taekwon-do Federation (ITF), dengan negara anggotanya Vietnam, Malaysia, Singapore, Jerman Barat, Amerika Serikat, Turki, Itali, Mesir dan korea Selatan.
Pada tahun 1965 Team Taekwon-Do mengadakan tour ke Jerman, kemudian ke Italy, Mesir, Turki, Malaysia dan Singapore. Anggota team Taekwon-Do a.l Han Cha Kyo, Park Jong soo, Kwon Jae Hwa, Kim Joong Keun dan Choi Hong Hi sendiri sebagai team leader.
Karena garis politik yang berseberangan dengan Presiden Korea Park Chung Hee dan karena tidak ingin organisasi ITF dijadikan kendaraan politik, pada bulan Agustus 1971, General Choi memindahkan markas besar ITF ke Toronto, Canada.
Presiden Korea mengirimkan banyak utusan untuk membujuk agar General Choi kembali ke Korea, dan ketika General Choi terus menolak akhirnya presiden memerintahkan untuk menculik anak laki laki dan anak perempuan General Choi serta mengancam untuk membunuhnya. General Choi memberikan respon bahwa ia lebih memilih Taekwon-Do dari pada anaknya.
Akhirnya presiden Park memerintahkan Kim Un Yong, Deputy Director pasukan keamanan Presiden untuk mengambil alih Korea Taekwon-Do Association (KTA) dan membentuk organisasi tandingan yang disebut “World Taekwon-do Federation” ( WTF).
Pemerintah Korea Selatan dengan berbagai cara berusaha untuk menghambat perkembangan ITF, Choi dicap sebagai pimpinan teroris yang berniat akan membunuh presiden Korea, mengancam keluarga instruktur ITF di Korea, mencabut passport Korea apabila memiliki hubungan dengan ITF. Tekanan-tekanan yang dialami General Choi justru membuatnya semakin kuat serta memotivasinya untuk terus mengembangkan teknik-teknik Taekwon-Do dan melatih banyak instruktur baru.
Tahun 1981 Choi diminta untuk mengadakan demonstrasi Taekwon-do pada konferensi unifikasi Korea di Tokyo Jepang. Master Park Joon Tae, Kim Suk Joon dan Jon Young Suk menampilkan teknik–teknik Taekwon-Do yang brilian. Pada bulan September 1982 Gedung sekolah Taekwon-Do pertama dibuka di Jepang yang disponsori oleh pengusaha Korea di Jepang Mr. Jun Jin Shik. Taekwon-Do kemudian berkembang pesat di Jepang.
Pada th 1982 General Choi diundang ke Korea utara oleh Mr Kim Yoo Soon Ketua Sport Union Korea Utara untuk melakukan demontrasi Taekwon-Do di Pyong Yang yang dihadiri oleh wakil Perdana Menteri dan para petinggi pemerintah Korea Utara. Sambutan luar biasa diberikan oleh masyarakat Korea Utara .
Wakil PM Korea Utara Chung Joon Ki kemudian memutuskan untuk mengajarkan Taekwon-Do keseluruh Korea Utara dan minta agar General Choi mengirimkan intruktur-instruktur Taekwon-Do. General Choi melatih dan mengirimkan Master Park Jung Tae ke Korea Utara untuk mendidik instruktur-instruktur Taekwon-Do yang handal di Korea Utara. Saat ini di Korea Utara Taekwon-do berkembang dengan luarbiasa dan diajarkan mulai di sekolah-sekolah dasar. Sistem latihan Taekwon-Do di Korea Utara merupakan salah satu sistem yang terbaik didunia.
Pada bulan September 1984 markas besar ITF dipindahkan ke Viena Austria di Eropah. Taekwon-Do segera tersebar keseluruh negara Eropah termasuk Rusia. Tahun 1985 semua hasil riset dan teknik-teknik Taekwon-Do didokumentasikan dan diterbitkan dalam Ensiklopedi Taekwon-Do.
Pada tahun 1986 General Choi memimpin 30 orang instruktur Taekwon-Do dari Korea Utara berkunjung ke kota Beijing dan Sian di China. Mereka diterima oleh ketua Federasi Wu Shu China, Mr Suh Jae. Tidak mudah memperkenalkan Taekwon-Do di China karena China menganggap bahwa Wu Shu adalah asal muasal semua olahraga beladiri didunia. Taekwon-Do diterima di China. Tahun berikutnya General Choi kembali diundang oleh Universitas Yun Byun untuk mengajarkan Taekwon-Do kepada 70 orang mahasiwa. Taekwon-Do menjadi populer dan mulai diajarkan keseluruh daratan China.
Taekwon-Do ITF masuk ke Indonesia dari Malaysia melalui kota Medan di awal tahun 1970 yang diperkenalkan oleh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Penang Malaysia. Salah seorang murid berbakat yang bernama Makmur Leo membawa Taekwon-Do ITF ke Jakarta dan mengembangkannya keseluruh Indonesia. Taekwon-Do ITF kemudian berkembang dengan pesat di Indonesia.
Namun semua peristiwa politik yang terjadi pada General Choi Hong Hi, pendiri Taekwon-Do ITF berdampak pada perkembangan Taekwon-Do ITF di Indonesia. Pada tahun 1984 Taekwon-Do ITF di Indonesia akhirnya bubar, banyak anggotanya yang terpaksa bergabung ke “Taekwon-Do Indonesia” yang menggunakan sistem WTF yang didukung oleh pemerintah Korea Selatan. Beberapa pemimpin dan instruktur Taekwon-Do ITF tidak mau bergabung dan memilih untuk berada diluar Taekwon-Do Indonesia.
Pada bulan November 2006, Taekwon-Do ITF kembali hadir di Indonesia dengan nama Indonesia International Taekwon-Do Federation (IITF) sebagai anggota Taekwon-Do ITF dunia. Visi dan Misi IITF adalah menjadikan Taekwon-Do ITF sebagai olahraga beladiri yang dikelola secara profesional dan menjadi olahraga beladiri yang terkemuka di Indonesia serta berprestasi internasional untuk mengharumkan nama bangsa.
General Choi wafat tanggal 16 Juni 2002. Cita-cita nya adalah mempersatukan kedua aliran Taekwon-Do ITF dan WTF. Korea Utara adalah anggota dari ITF dan Korea Selatan adalah anggota dari WTF. Dengan bersatunya ITF dan WTF maka akan membantu penyatuan kembali ( unifikasi ) Korea Utara dan Korea Selatan.

1 comments:

itfi said...

Salam beladiri..... sejarah Taekwon-Do maupun Taekwondo yang anda buat sangat terinci.

Tetapi saya ingin bertanya, dari manakah nara sumber anda? Saya tidak mendapatkan di blog anda ini nara sumber tersebut. Hal ini sangat penting agar informasi yang sangat terinci tersebut tidak dikatakan sebagai omong kosong belaka.

Saya sangat berterimakasih jika anda dapat memberikan jawaban pertanyaan saya.

Salam beladiri

Post a Comment

harap berkomentar dengan baik dan benar.